ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN POST OPERATIF FRAKTURE DI RSUD dr. KANUDJOSO DJATIWIBOWO BALIKPAPAN

WINDANI, DWI URLIANA (2021) ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN POST OPERATIF FRAKTURE DI RSUD dr. KANUDJOSO DJATIWIBOWO BALIKPAPAN. KTI Kelas C Prodi DIII Keperawatan, Perpustakaan Kampus C Poltekkes Kemenkes Kaltim.

[img] Text
48. WINDANI DWI URLIANA.pdf

Download (2MB)

Abstract

Pendahuluan : Frakture merupakan hilangnya kontinuitas tulang, baik yang bersifat total atau sebagian yang disebabkan oleh trauma fisik, kekuatan sudut, tenaga, keadaan tulang, dan jaringan lunak. Kejadian frakture di Indonesia menunjukkan bahwa sekitar 8 juta orang mengalami frakture sebanyak 5,5% dengan rentang setiap provinsi antara 2,2 sampai 9%. Prinsip penanganan frakture meliputi antara lain reduksi dan imobilisasi, penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran asuhan keperawatan pada klien dengan post operatif frakture di RSUD dr. Kanudjoso Djatiwibowo Balikpapan. Metode : Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan Asuhan Keperawatan dengan mengambil satu kasus sebagai unit analisis. Unit analisis adalah klien dewasa dengan frakture. Metode pengambilan data adalah dengan wawancara, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Instrument pengumpulan data menggunakan format Asuhan Keperawatan sesuai ketentuan yang berlaku di Prodi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kaltim. Hasil dan Pembahasan : Berdasarkan analisa data diperoleh kesimpulan pengkajian membutuhkan keterampilan komunikasi yang efektif, diagnosa keperawatan disesuaikan dengan kondisi klien, perencanaan dan pelaksanaan ditunjang dengan fasilitas dan sarana yang mendukung, evaluasi dilakukan secara langsung baik formatif maupun sumatif. Di dapatkan data dari masing – masing klien mengeluh nyeri pada area yang patah. Pada klien pertama ditemukan 4 diagnosa keperawatan post operatif frakture, 2 teratasi sebagian, 1 belum teratasi dan 1 teratasi diagnosa yang teatasi yaitu resiko infeksi. Sedangkan diagnosa yang teratasi sebagian yaitu nyeri akut dan ganguan mobilitas fisik dan 1 diagnosa belum teratasi yaitu resiko jatuh. Pada klien kedua ditemuka 5 diagnosa keperawatan post operatif frakture yaitu nyeri akut, ganguan mobilitas fisik, ganguan integritas kulit, resiko jatuh dan resiko infeksi Kesimpulan dan Saran : Dapat disimpulkan bahwa setiap klien dengan frakture memiliki respon yang berbeda terhadap penyakitnya. Diharapkan perawat lebih mampu melakukan asuhan keperawatan secara komprehensif serta meningkatkan kemampuan dan pengetahuan dalam melakukan asuhan keperawatan pada klien post operatif frakture. Kata kunci : Asuhan Keperawatan , Fraktur

Item Type: Other
Subjects: R Medicine > RT Nursing
Divisions: Faculty of Medicine, Health and Life Sciences > School of Medicine
Depositing User: kubaci kubaci Barus
Date Deposited: 27 Jan 2022 01:42
Last Modified: 27 Jan 2022 01:42
URI: http://repository.poltekkes-kaltim.ac.id/id/eprint/1437

Actions (login required)

View Item View Item