PENGARUH LATIHAN ROM PASIF TERHADAP KEKUATAN OTOT EKSTREMITAS PADA PASIEN PASCA STROKE ISKEMIK DI RSUD ABDUL WAHAB SJAHRANIE SAMARINDA TAHUN 2018

Ramadhani, Rosiani and Supriadi B, Supriadi B and Noorma, NIlam PENGARUH LATIHAN ROM PASIF TERHADAP KEKUATAN OTOT EKSTREMITAS PADA PASIEN PASCA STROKE ISKEMIK DI RSUD ABDUL WAHAB SJAHRANIE SAMARINDA TAHUN 2018. Skripsi D-IV Keperawatan Samarinda, Perpustakaan Poltekkes Kemenkes Kaltim.

[img]
Preview
Text
Manuskrip Rosiani.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Skripsi Rosiani.pdf

Download (6MB) | Preview

Abstract

Pendahuluan : Menurut World Health Organization (WHO), 15 juta orang di seluruh dunia setiap tahunnya mengalami stroke dan sekitar 5 juta orang penderita stroke mengalami kelumpuhan permanen. Serangan stroke dapat menimbulkan cacat fisik yang permanen yang mengakibatkan seseorang kurang produktif. Untuk meminimalkan cacat fisik serta dapat menjalani aktivitasnya secara normal diperlukan suatu rehabilitasi. Rehablitasi yang dimulai sedini mungkin setelah serangan stroke untuk pemulihan fisik dapat terjadi lebih cepat dan optimal. Penderita stroke membutuhkan program rehabilitasi dengan terapi mobilisasi dini yaitu mobilisasi yang dilakukan mulai 24-48 jam pasca stroke. Mobilisasi yang digunakan adalah Latihan ROM pasif. Dampak latihan ROM pasif yang tidak segera dilakukan pada pasien stroke adalah terjadinya atrofi sel-sel otot, penurunan kemampuan kontraksi otot, kekakuan sendi dan nyeri saat pergerakan. Kekuatan otot merupakan kemampuan otot menahan beban. Metode : Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimen semu atau quasi experiment dengan rancangan penelitian pre and post test nonequivalent control group design. Metode sampling yang digunakan yaitu non probability sampling dengan consecutive sampling. Hasil : Hasil penelitian pada kelompok 1 (intervensi) pada pre test nilai median adalah 1, nilai minimum adalah 1 dan nilai maksimum adalah 2 , sedangkan pada post test nilai median adalah 2, nilai minimum adalah 1 dan nilai maksimum adalah 4, berdasarkan hal tersebut didapatkan nilai p 0,010 < 0,05 dengan nilai ini maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara nilai pre test dan post test pada kelompok yang diberikan intervensi. Dan pada kelompok 2 (kontrol) pada pre test nilai median adalah 1, nilai minimum adalah 1 dan nilai maksimum adalah 2 , sedangkan pada post test nilai median adalah 1, nilai minimum adalah 1 dan nilai maksimum adalah 2, berdasarkan hal tersebut didapatkan nilai p 1,000 > 0,05 dengan nilai ini maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan antara nilai pre test dan post test pada kelompok kontrol. Kesimpulan : Adanya perbedaan peningkatan kekuatan otot antara kelompok yang diberikan intervensi dengan kelompok kontrol. Kata Kunci : Pasien stroke iskemik, Latihan ROM pasif, Kekuatan Otot

Item Type: Other
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
R Medicine > RT Nursing
Divisions: Faculty of Medicine, Health and Life Sciences > School of Medicine
Depositing User: admin perpustakaan poltekkes kaltim
Date Deposited: 21 Apr 2020 05:52
Last Modified: 21 Apr 2020 05:54
URI: http://repository.poltekkes-kaltim.ac.id/id/eprint/801

Actions (login required)

View Item View Item