ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA KLIEN HALUSINASI PENDENGARAN TERINTEGRASI DENGAN KELUARGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LEMPAKE SAMARINDA

Fitria, Ana (2019) ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA KLIEN HALUSINASI PENDENGARAN TERINTEGRASI DENGAN KELUARGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LEMPAKE SAMARINDA. Skripsi D-III Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Kaltim.

[img]
Preview
Text
ANA FITRIA KTI.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview

Abstract

Latar belakang. Halusinasi pendengaran (Auditory) adalah mendengarkan suara yang membicarakan, mengejek, memerintah untuk melakukan sesuatu yang kadangkadang merupakan hal yang berbahaya. Seperti bicara, atau tertawa sendiri, marah-marah tanpa sebab, menutup telinga, mulut komat kamit dan ada gerakan tangan.Salah satu faktor penyebab kambuh gangguan jiwa adalah keluarga yang tidak tahu cara menangani perilaku klien dirumah, keluarga merupakan sistem pendukung utama yang memberi perawatan langsung pada setiap keadaan sehat maupun sakit pada klien. Keluarga berperan dalam menentukan cara atau asuhan yang diperlukan klien dirumah. Tujuan. Mengetahui bagaimana asuhan keperawatan klien halusinasi pendengaran terintegrasi dengan Keluarga di wilayah kerja Puskesmas Lempake Samarinda Kalimantan Timur. Metode. Penulisan karya tulis ilmiah menggunakan metode desain karya tulis ilmiah dalam bentuk studi kasus untuk mengeksplorasi masalah asuhan keperawatan klien halusinasi pendengaran terintegrasi keluaraga dengan mengumpulkan datadata dengan cara pengkajian, menentukan diagnosa, melakukan perencanaan, melaksanakan tindakan dan melakukan evaluasi. Hasil. Didapatkan peningkatan kemampuan keluarga dan pasien, pada subyek 1 diperoleh hasil dalam kategori berhasil pada pasien dimana dimana terjadi peningkatan kemampuan dalam mengendalikan halusinasi dengan teknik yang diajarkan, pada keluarga di peroleh berhasil dibuktikan dengan keluarga mampu memahami strategi pelaksanaan keperawatan dikarenakan faktor pendidikan dan ekonomi, sedangkan pada Subyek 2 diperoleh hasil dalam kategori kurang berhasil pada pasien disebabkan karena tingkat pendidikan klien yang rendah, dimana klien sulit menerima dan memahami informasi yang diberikan, pada keluarga diperoleh hasil kurang berhasil dimana keluarga belum mampu menerapkan strategi pelaksanaan kepada pasien, menurut penulis keberhasilan terjadi karena keluarga memiliki kemauan dan dukungan ntuk merawat pasien agar cepat sembuh. Kesimpulan. Dampak intervensi strategi pelaksanaan keluarga halusinasi pendengaran didapatkan peningkatan peran keluarga dibanding sebelum dilakukan intervensi baik subyek I dan subyek II. Kata kunci : Strategi pelaksanaan keluarga, terintegrasi keluarga, halusinasi

Item Type: Other
Subjects: R Medicine > RT Nursing
Divisions: Faculty of Medicine, Health and Life Sciences > School of Medicine
Depositing User: admin perpustakaan poltekkes kaltim
Date Deposited: 10 Sep 2019 03:28
Last Modified: 10 Sep 2019 04:21
URI: http://repository.poltekkes-kaltim.ac.id/id/eprint/359

Actions (login required)

View Item View Item