Mauliya, Annisa (2024) ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN STROKE NON HEMORAGIK DENGAN MASALAH GANGGUAN MOBILITAS FISIK DI RSUD Dr. KANUJOSO DJATIWIBOWO KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2024. Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur.
Text
KTI_Mauliya Annisa.pdf Download (7MB) |
Abstract
Pendahuluan: Masalah kesehatan stroke sering dialami oleh beberapa penduduk di negara maju maupun berkembang termasuk Indonesia. Kondisi ini terjadi akibat adanya kerusakan otak yang muncul tiba-tiba, cepat dan progresif. Indvidu yang terdiagnosis stroke akan mengalami hambatan mobilitas fisik akibat kelemahan pada ekstremitas baik atas dan bawah. Menurut World Stroke Organization (WSO) secara global, lebih dari 12,2 juta atau satu dari empat orang di atas usia 25 akan mengalami stroke atau lebih dari 101 juta orang yang hidup saat ini, lebih dari 7,6 juta atau 62% stroke iskemik baru setiap tahun. Stroke di Balikpapan diperkirakan sebanyak 938 kasus pasien Stroke Non Hemoragik. Metode: Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan Asuhan Keperawatan yang meliputi Pengkajian, Diagnosa, Intervensi, Implementasi dan Evaluasi Keperawatan dengan mengambil satu kasus. Unit analisis adalah pasien stroke non hemoragik di RSUD Dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan. menggunakan format AsuhanKeperawatan sesuai ketentuan yang berlaku di Prodi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kaltim. Hasil dan Pembahasan: Berdasarkan pengkajian didapatkan data dari klien dengan keluhan kelemahan anggota gerak tubuh. Diagnosa yang muncul pada saat pengkajian yaitu pola napas tidak efektif, gangguan mobilitas fisik, gangguan komunikasi verbal, gangguan pola tidur, defisit perawatan diri, risiko perfusi serebral tidak efektif, risiko jatuh. Intervensi keperawatan yang diberikan pada klien sesuai dengan diagnosa yang muncul. Implementasi keperawatan yang dilakukan pada klien sesuai dengan intervensi yang telah direncanakan sesuai dengan kebutuhan klien dengan stroke non hemoragik. Evaluasi keperawatan pada klien terdapat 7 diagnosa keperawatan yang telah teratasi dengan baik. Kesimpulan dan Saran: Pada klien terdapat 7 diagnosa yang teratasi yaitu pola napas tidak efektif, gangguan mobilitas fisik, gangguan komunikasi verbal, gangguan pola tidur, defisit perawatan diri, risiko perfusi serebral tidak efektif, risiko jatuh. Asuhan Keperawatan bermanfaat untuk membantu pasien untuk mengatasi penyakitnya. Diperlukan dukungan keluarga dan komitmen pasien dalam pengobatan. Bahwa latihan range of motion (ROM) efektif meningkatkan kekuatan otot pada pasien dengan paska stroke. Kata Kunci: Asuhan Keperawatan, Stroke Non Hemoragik, ROM
Item Type: | Other |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RT Nursing |
Divisions: | Faculty of Medicine, Health and Life Sciences > School of Medicine |
Depositing User: | kubaci kubaci Barus |
Date Deposited: | 26 Jul 2024 00:53 |
Last Modified: | 26 Jul 2024 00:53 |
URI: | http://repository.poltekkes-kaltim.ac.id/id/eprint/2409 |
Actions (login required)
View Item |